Utada Lovers

Utada Lovers

Senin, 07 November 2011

Individu ,Keluarga dan Masyarakat

Urbanisasi, Bukti Gagalnya Otonomi Daerah

Investasi tidak merata, hanya berkisar di Jabodetabek saja.




Kegagalan otonomi daerah dalam menciptakan kesempatan kerja bagi penduduknya ditengarai menjadi penyebab terus terjadinya lonjakan urbanisasi, terutama pasca hari raya Lebaran. Padahal, jumlah angkatan kerja terus bertambah dari waktu ke waktu.

"Karena orientasi pimpinan daerah sangat terkait dengan kepentingan jangka pendek dan egosentris," ujar Pengamat Perkotaan dan Kependudukan Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, kepada VIVAnews.

Investasi saat ini, lanjutnya, masih cenderung terkonsentrasi di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). Sebab pengembangan investasi di daerah masih terkendala faktor infrastruktur dan beberapa penghambat lainnya.

"Seperti masalah perizinan yang menghambat peluang serapan angkatan kerja," imbuhnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat urbanisasi di Indonesia diproyeksikan akan mencapai 68 persen pada tahun 2025. Untuk beberapa provinsi, terutama provinsi di Jawa dan Bali, tingkat urbanisasinya sudah lebih tinggi dari Indonesia secara total.

BPS menuliskan bahwa tingkat urbanisasi di empat provinsi di Jawa pada tahun 2025 sudah di atas 80 persen, yaitu di DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Banten.

Dalam mengatasi permasalahan urbanisasi ini, kata Yayat, yang perlu dilakukan ialah memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.



sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/244618-urbanisasi--bukti-gagalnya-otonomi-daerah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar