Utada Lovers

Minggu, 11 Desember 2011
PEMUDA DAN SOSIALISASI
PEMUDA DAN SOSIALISASI
A. Latar Belakang Kepemudaan
Pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan
dengan masalah nilai.hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada
pengertian ini. Didalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan
bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu
merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung
jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga
dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan
pada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram,
keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan
dengan “nilai” yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut
Pengertian pemuda/generasi muda sebagaimana yang dimaksudkan dengan
pembinaan generasi muda dan dilaksanakan dalam repelita IV adalah :
1) Dilihat dari segi biologis, terdapat istilah :
Bayi :0 – 1tahun
Anak :1 – 12 tahun
Remaja : 12 – 15 tahun
Pemuda : 15 – 30 tahun
Dewasa : 30 tahun keatas
2) Dilihat dari segi budaya atau fungsional dikenal dengan istilah
Anak:0 – 12 tahun
Remaja: 12 – 18 tahun – 21 tahun
Dewasa: 18 – 21 tahun ke atas
Di muka pengad
3) Dilihat dari angkatan kerja, ada istilah tenaga muda dan tenaga tua. Tenaga
muda adalah calon-calon yang dapat diterima sebagai tenaga kerja yang diambil
antara 18 – 22 tahunilan manusia berumur 18 tahun sudah dianggap dewasa.
4)Dilihat dari perencanaan modern, digunakan istilah sumber-sumber daya
manusia muda (young human resources) sebagai salah satu dari 3 sumber-sumber
pembangunan yaitu :
a)Sumber-sumber alam (natural resources)
b)Sumber-sumber dana (financial resources)
c)Sumber-sumber daya manusia (human resources)
5)Dilihat dari idiologis-politis, maka generasi muda adalah calon pengganti
generasi yang terdahulu, dalam hal ini berumur antara 18 – 30 tahun, dan
kadang-kadang sampai umur 40 tahun.
6)Dilihat dari umur, lembaga dan runang lingkup tempat, diperoleh 3 kategori :
Siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih dibangku sekolah
Mahasiswa, usia antara 18 – 25 tahun, masih ada di Universitas atau perguruan
tinggi
Pemuda, di luar lingkungan sekolah ataupun peguruan tinggi, usia antara 25 – 30
tahun
B. Masalah masalah kepemudaan.
Masalah kepemudaan yang terjadi biasanya terjadi karna nilai nilai dalam
masyarakat, yang dialami antar generasi muda dan tua, biasanya kurang dewasa
dari hal psikologis, kurang mandiri dalam hal ekonomi
Kepemudaan yang dialami merupakan suatu proses biologis seketika, dan akan
hilang sendirinya, dan biasaya suatu aspirasi pemuda sangat bertentangan dengan
generasi tua, sehingga muncul persoalan yang berbeda atau tidak satu fikiran,
yang akan memunculkan konflik, dengan adanya dua asumsi pokok mengenai
kepemudaan, yaitu proses perkembangan manusia dianggap fragmentasi atau
terpecah pecah, dan selanjutnya adanya anggapan bahwa kehidupan mempunyai
pola yang sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran yang diawali generasi tua
yang bersembunyi dibalik tradisi.
Dalam pendekatan ekosferis, sebagai subyek pemuda mempunyai nilai sendiri
dalam mendukung dan menggerakan hidup bersama, generasi tua berkewajiban
membimbing generasi muda sebagai penerus untuk memikul tanggung jawab yang
semakin komplek, sedangkan generasi muda berkewajiban mempersiapkan diri
untuk mengisi posisi generasi tua yang makin melemah
Munculnya jurang pemisah antara generasi muda dan generasi tua merupakan
akibat dari benturan dua kebudayaan yaitu tradisional dan modern. Dimana
budaya tradisional itu dianut oleh generasi tua yang terdahulu dan budaya modern
dikembangkan oleh generasi muda yang telah tercium arus globalisasi dengan
tujuan untuk mengadakan perubahan-perubahan yang lebih baik dari generasi
orang tua. Perkembangan dengan tidak adanya
Permasalahan ini adalah pemasalahangenerasi yang merupakan suatu masalah
masyarakat yang di kenal sejak dulu kala. Yang dipermasalahkan adalah nilai-nilai
masyarakat. Bagaimana serasi atau kurang serasi hubungan ini akan tampak
dalam saat-saat kritis. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa masalah antar
generasi mencerminkan kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian, bagaimana
penyelesaian masalah itu sendiri juga mencerminkan kebudayaan masyarakat itu.
Permasalahan ini menurut para ahli paedagogi social bahwa masalah antar
generasi tidak terdapat di masyarakat antar generasi merupakan suatu masalah modern.
Adapun inti pokok adalah
bahwa dalam masyarakat sistem tertutup/tradisional, pembinaan dan proses
pendewasaan terjadi secara kontinyu, di awasi oleh social control masyarakat.at tradisional. Dapat dikatakan bahwa masalah
Masalah Potensi Generasi Muda
- Menurunnya jiwa idealisme,patriotisme dan nasionalisme
- Kurang pastinya masa depan yang akan dihadapi
- Belum seimbangnya generasi muda dgn jumlah fasilitas pendidikan
- Kurangnya lapangan pekerjaan
- Kurangnya gizi
- Banyak perkawinan dibawah umur
- Pergaulan bebas
- Meningkatnya kenakalan remaja
- Belum adanya peraturan tentang generasi muda
Perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi sebagai akibat dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang diikuti oleh masalah peledakan
penduduk dan berbagai krisis dunia dalam bidsng ekonomi, social, budaya, politik
dan pertahanan keamanan, telah mempengaruhi masyarakat secara mendasar.
Pengaruh itu drasakan pula oleh generasi muda atau pemuda sebagai masalah
langsung menyangkut kepentingannya di masa kini dan tantangan yang
dihadapinya di masa yang akan dating. Secara garis besar, permasalahan generasi
muda itu dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yang meliputi :
a.Aspek Sosiologi Psikhologi
b. Aspek Sosial Budaya
c. Aspek Sosial Ekonomi
d. Aspek Sosial Politik
C . Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran
dan penyesuaian diri,bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan
dan berfungsi,baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.Ada
beberapa hal yang perlu kiya ketahui dalam sosialisasi,antara lain: Proses
Sosialisasi, Media Sosialisasi
a) Proses sosialisasi
Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia
bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkunga budayanya. Dari
proses tersebut,seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan
hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan
untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau memgikuti norma yang berlaku
dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan,melainkan
melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
1. Orang tua dan keluarga
2. Sekolah
3. Masyarakat
4. Teman bermain
5. Media Massa.
c) Tujuan Sosialisasi
- Agar individu tersebut dapat diberi ilmu pengetahuan
- Agar individu tersebut dapat berkomunikasi secara efektif dalam
mengembangkan dirinya sendiri
- Mengendalikan fungsi-fungsi organic
- Ada beberapa hakekat kepemudaan yang ditinjau dari dua asumsi :
1. pengkhayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai
suatu kontinum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris,
terpecah-pecah, dan setiap fragmen mempunyai artinya sendiri-sendiri.
Pemuda dibedakan dari anak dan orang tua dan masing-masing fragnen itu
mewakili nilai sendiri.
2. merupakan tambahan dari asumsi wawasan kehidupan ialah posisi
pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.Pemuda sebagai suatu subjek
dalam hidup, tentulah mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan
menggerakan hidup bersama. Hal ini hanya bisa terjadi apabila tingkah laku
pemuda itu sendiri ditinjau sebagai interaksi dalam lingkungannya dalam arti
luas.
Ciri utama dari pendekatan ini melingupi dua unsur pokok yaitu unsur
lingkungan atau ekologi sebagai kesekuruhan dan kedua,unsure tujuan yang
menjadi pengarah dinamika dalam lingkungan itu.Keseimbangan antara
manusia dengan lingkungannya adalah suatu keseimbangan yang dinamis,
suatu interaksi yang bergerak.Arah gerak itu sendiri mungkin ke arah
perbaikan mungkin pula ke arah kehancuran.
Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat ,Bangsa dan
Negara
Dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda khususnya
mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat
dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat
ini.
Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan
pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi pemuda
Indonesia membentuk organisasi yang bersifat politik maupun militer,
diantaranya KAMI(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh
mahasiswa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
KAMI menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan baru yang kemudian
dikenal dengan nama orde baru. Barang siapa menguasai generasi muda,
berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu pepatah.
Berarti masa depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi muda.
mahasiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai :
a. agent of change
b. agent of development
c. agent of modernizatiom
mahasiswa bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam
masyarakat kearah perubahan yang lebih baik.mahasiswa bertugas untuk
melancarkan pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun
non fisik. mahasiswa bertugas dan bertindak sebagai pelopor dalam
pembahruan.
D. Kesimpulan
Secara kelasik masa muda merupakan masa yang paling menyenangkan.
Pencarian jati diri dengan melakukan berbagai hal sesuai kehendak hati,
kesenangan, sex bebas, narkotika, kenakalan dan lain-lain merupakan refleksi
kelebihan energi yang bermuatan negative. Selama ini pemuda merupakan obyek
dan bukan subjek bagi pembangunan. Sehingga hanya sebagai penonton dan
penikmat hasil dari pembangunan. Hal ini terjadi karena ketidak
percayaangenerasi tua terhadap generasi muda. Takut akan terjadi kegagalan dan
sikap mengecilkan bukan suatu sikap yang membangun generasi muda menuju ke
arah yang lebih baik karena hal itu dapat mengganggu perkembangan mental
pemuda. Tidak adanya kesempatan untuk melakukan pembangunan
menumbuhkan suatu perasaan yang membosankan dari diri pemuda. Kegiatan
mengasingkan diri dan membentuk kelompok-kelompok preman serta melakukan
kegiatan yang meresahkan bagi masarakat umum merupakan suatu cara mereka
dalam menyalurkan energy. Dengan demikian tidak dapat di salahkan jika generasi
muda yang berikutnya akan demikian. Sikap imitasi/meniru prilaku dari orang lain
merupakan proses belajar. Maka lingkungan juga memiliki peran yang cukup besar
dalam pertumbuhan setiap insan. Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,
lingkungan sekolah dan lain-lain memiliki porsi yang berbeda dalam membentuk
kepribadian anak. Misal seorang anak yang tinggal di lingkungan sekolah pasti
memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak yang tinggal dilingkungan pasar.
Setiap individu dalam berinteraksi selalu melibatkan individu lain baik yang
berkelompok maupun tidak. Dalam hubugannyaindividu dapat mengubah,
memperbaiki bahkan merusak eksistensi suatu kelompok/lingkungan demikian juga
sebaliknya kelompok/lingkungan juga dapat mengubah dan merusak individu
sebagai akibat perusakan individu terhadap lingkungannya. Dengan demikian
perspektif masyarakat mengenai pemasalahan-permasalahan pemuda juga harus
dilihat dari kaca mata yang berbeda pula. Perilaku yang menyimpang belum tentu
karena adanya keinginan dari dalam pemuda itu sendiri melinkan lingkungan yang
dibentuk oleh generasi terdahulu juga berpotensi memicu tindakan yang
menyimpang oleh pemuda. Keseimbangan antara manusia dan lingkungannya
adalah suatu keseimbangan yang dinamis, suatu interaksi yang bergerak. Arah itu
sendiri mungkin ke arah kehancuran atau perbaikkan. Hal itu tergantug pada
tingkat pengelolaan manusia terhadap lingkungannya, baik potensi manusiawi
maupun potensi fisik yang ekonomis.
Jurang pemisah antar golongan akan musnah jika kita memandang semua
golongan itu sebagai totalitas (orang tua, pemuda, anak-anak). Dengan demikian
tidak ada pertentangan antara pemuda, orang dewasa (generasi tua) dan
anak-anak, secara fundamental. Tidak ada generasi yang menganggap dirinya
pelindung generasi sekarang atau yang akan datang. Semuanya bertanggung
jawab atas keselamatan kesejahteraan, kelangsungan generasi sekarang dan yang
akan dating.Kalaupun perbedaan dalam kematangan befikir, dalam menghayati
makna hidup dan kehidupan ini semata-mata disebabkan oleh tingkat
kedewasaannya saja. Melainkan perbedaan antara kelompok-kelompok yang ada,
antara generasi tua dan generasi muda misalnya, hanya terletak pada derajat dan
ruang lingkup tanggung jawabnya.
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan
dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia
dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan
pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan
dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar
pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu
bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak
ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Jadi jelaslah sekarang keragaman pemuda Indonesia dilihat dari kesempatan
pendidikannya serta dihubungkan dengan keragaman penduduk dalam suatu
wilayah, maka proses sosialisasi yang dialami oleh para pemuda sangat rumit.
Sehubungan dengan perkembangan individu pemuda itu sendiri dan dalam rangka
melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, maka
pengalaman-pengalaman yang dialainya itu kadang membingungkan dirinya
sendiri.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk
sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan
bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri
sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma,
kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai mahluk
individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai
ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap
Tuhan Yang maha Esa.
Mengembangkan Potensi Muda dengan cara mengadakan proyek bersama yang
melibatkan pemuda dan lomba karya ilmu
SUMBER : http://berry.student.umm.ac.id/2010/07/28/pemuda-dan-sosialisasi/
Langganan:
Postingan (Atom)